Selasa, 12 Januari 2016

Mutasi Gen dan Hubungan dengan Pemberian Obat

Pengertian Mutasi

Mutasi adalah perubahan gen atau kromosom dari suatu individu yang bersifat menurun.

›Individu yang mengalami mutasi disebut mutan

Penyebab terjadinya mutasi disebut mutagen

Mutasi ada dua : 

1.Mutasi gen (mutasi titik) 
2.Mutasi Kromosom 

Mutasi kromosom dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu : 

A. Perubahan struktur kromosom (aberasi kromosom). Terbagi atas : 

1. Translokasi

2. Duplikasi

3. Delesi


4. Inversi


Mutasi Alami dan Mutasi Buatan

1. Mutasi alam (spontan)
2. Mutasi buatan (induksi)

Kerugian Mutasi Alami dan Buatan 

1. Sindrom Down
2. Sindrom Klinefelter
3. Sindrom Turner
4. Sindrom Jacob

Mutasi yang berguna bagi manusia

a. Mutasi pada mikroorganisme dapat meningkatkan hasil antibiotika, misalnya        mutan Penicillium penghasil antibiotik penisilin. 
b. Meningkatkan hasil panen produksi pangan dengan membuat hasil panen           poliploid dengan mutasi induksi. 
c. Mutasi melalui radiasi menggunakan radioisotop dapat digunakan untuk             memeriksa proses biologi, misalnya transfer elektron pada fotosintesis.

Hubungan mutasi dengan pemberian obat

›Dalam pemberian obat dari individu satu beda dengan individu yang lainnya, itu tergantung dengan susunan genetiknya. 
›Dalam pemberian obat bisa dilihat dari asetilator. 
›Asetilator/asetilasi adalah reaksi pada jalur metabolisme obat yang mengandung gugus amina primer, seperti amina aromatik primer dan amina alifatik sekunder.

›Asetilator ada dua : 

1. Asetilator lambat 
Aktivitas enzim N-asetilastransferase-nya sangat lambat. 

2. Asetilator cepat 
Memiliki enzim N-asetilastransferase yang jauh lebih besar. Individu tipe asetilator cepat, memerlukan dosis pengobatan yang lebih besar.

ex:


Isoniazid merupakan obat yang digunakan sebagai antituberkolosis. Kecepatan asetilasi isoniazid (N-asetilasi) menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan asetilasi dari masing-masing individu yang berdasarkan faktor genetiknya, memiliki 2 tipe, yaitu tipe asetilator cepat dan asetilator lambat. Reaksi asetilasi itu sendiri merupakan reaksi pada jalur metabolisme obat yang mengandung gugus amina primer, seperti amina aromatik primer dan amina alifatik sekunder.

Sedangkan fungsi dari reaksi asetilasi itu sendiri adalah untuk proses detoksifikasi, serta mengubah obat/senyawa induk, menjadi senyawa metabolitnya yang bersifat tidak aktif, lebih bersifat polar, agar selanjutnya mudah untuk dieksresikan. Aktivitas dari obat Isoniazid sebagai antituberkolosis ini, sangat tergantung pada tingkat kecepatan reaksi asetilasinya.

Pada isoniazid, terdapat perbedaan respon dari beberapa individu berupa perbedaan dalam kecepatan proses asetilasinya terhadap obat tersebut. Individu yang tergolong dalam asetilator lambat ternyata aktivitas enzim N-asetilastransferase-nya sangat lambat. Perbedaan tersebut ternyata disebabkan oleh adanya variasi genetik dari gen yang menyandi ekspresi dari enzim N-asetilastransferase. 

Aktivitas enzim N-asetilastransferase ini sangat bervariasi untuk setiap suku atau ras. Bagi orang barat (Amerika dan Eropa) 50% dari penduduknya ternyata tergolong asetilator lambat, sedangkan untuk orang Jepang dan Eskimo sebagian besar tergolong asetilator cepat.

Share this

Comments
0 Comments