Minggu, 03 Januari 2016

Bentuk Sediaan Aerosol (Aerosolum)



Menurut FI ed III 
adalah sediaan yang mengandung satu atau lebih zat berkhasiat dalam wadah yang diberi tekanan. berisi propelan atau campuran propelan yang cukup untuk memancarkan isinya hingga habis, dapat digunakan untuk obat luar atau obat dalam denganmenggunakan propelan yang cocok. JIka digunakan sebagai obat dalam atau secara inhalasi, aerosol dilengkapi dengan pengatur dosis. Aerosol boleh mengandung bahan pensuspensi, emulgator, dan pelarut pembantu.

Keuntungan aerosol

1. Mudah digunakan dan sedikit kontak dengan tangan
2. Bahaya kontaminasi(dimasuki udara da penguapan selama tidak digunakan) tidak ada, karena             wadah penutup kedap.
3. Iritasi yang disebabkan oleh pemakaian topikal dapat dikurangi.
4. Takaran yang dikehendaki dapat di atur
5. Bentuk semprotan dapat diatur.

Jenis Aerosol ada dua yaitu :
1. Sistem dua fase
2. Sistem tiga fase

+ Sistem dua fase yaitu :
Terdiri dari larutan zat aktif dalam propelan cair dan propelan bentuk uap, sebagai pelarut digunakan etanol, propilen glikol dan PEG untuk menambah kelarutan zat aktif. Aerosol sistem dua fase wadahnya berisi ;
a) Fase gas dan fase cair
b) Fase gas dan fase padat untuk aerosol serbuk.

Fase cair dapat terdiri dari komponen zat aktif / campuran zat aktif dan propelan cair / komponen propelan yang dilarutkan didalamnya. Yang termasuk sistem ini antara lain :
a) Aerosol ruang (space sprays) : insektisida, deodorant.
b) Aerosol pelapis permukaan (surface coating sprays) : cat, hair sprays
Aerosol sistem dua fase ini beroperasi pada tekanan 30-40 p.s.i.g (pounds per square in gauge) pada suhu 21 derajat.

+ Sistem tiga fase yaitu :
Terdiri dari suspensi atau emulsi zat aktif, propelan cair dan uap propelan. Suspensi terdiri dari zat aktif yang dapat didispersikan dalam sistem propelan dengan zat tambahan yang sesuai seperti zat pembasah dan atau bahan pembawa padat seperti talk atau silika koloid.

Kelengkapan Aerosol
1. Wadah 
Wadah aerosol adalah harus dapat memberikan keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan serta tahan karat. Wadah aerosol biasanya dibuat dari kaca, plastik, atau logam, atau kombinasi bahan-bahan ini.
Wadah kaca harus harus dapat memberikan keamanan tekanan maksimum dan tahan tekanan.
Plastik dapat digunakan untuk melapisi wadah kaca guna meningkatkan karakteristik keamanan atau untuk melapisi wadah logam guna memperbaiki daya tahan terhadap korosi dan memperbesar stabilitas formula. Logam yang sesuai meliputi baja tahan karat, alumunium dan baja yang dilapisi timah.

2. Propelan
Propelan berfungsi memberikan tekanan yang dibutuhkan untuk mengeluarkan bahan dari wadah dan dalam kombinasi dengan komponen lain mengubah bahan ke bentuk fisik yang diinginkan. Sebagai propelan digunakan gas yang dicairkan atau gas yang yang dimampatkan misalnya hidrokarbon, khususnya turunan fluoroklorometana, etana, butana dan pentana (gas yang dicairkan),CO2, N2 dan Nitrosa (gas yang dimampatkan).
Sistem propelan yang baik harus mempunyai tekanan uap yang tepat sesuai dengan komponen aerosol lainnya.

3. Konsentrat Mengandung Zat Aktif
Konsentrat zat aktif menggunakan pelarut pembantu untuk memperbaiki kelarutan zat aktif / zat berkhasiat atau formulasi dalam propelan misalnya etanol, propilenglikol, PEG.

4. Katup
Katup berfungsi mengatur aliran zat terapetik dan propelan dari wadah. Karakteristik semprotan aerosol dipengaruhi oleh ukuran, jumlah dan lokasi lubang. Bahan yang digunakan untuk pembuatan katup harus inert terhadap formula yang digunakan. Komponen katup umumnya plastik, karet, alumunium dan baja tahan karat.

5. Penyemprot
Penyemprot atau aktuator adalah alat yang dilekatkan pada batang katup aerosol yang jika ditekan atau digerakkan, membuka katup dan mengatur semprotan yang mengandung obat ke daerah yang diinginkan (mengatur arah penyemprotan).

Cara Kerja Aerosol

Aerosol bekerja dengan dasar sebagai berikut :
1. Jika suatu gas yang dicairkan berada dalam wadah yang tertutup, maka             sebagian dari gas tersebut akan menjadi uap dan sebagian lagi tetap cair.          Dalam keadaan keseimbangan, fase uap naik, fase cair turun.
2. Komponen zat aktif dari obat dilarutkan / didispersikan dalam fase cair dari       gas tersebut.
3. Fase uap gas memberi tekanan pada dinding dan permukaan fase cair. 
4. Jika pada fase cair dimasukkan tabung yang pangkalnya melekat pada katup     dan hanya ujungnya yang masuk ke fase cair, maka karena tekanan uap            tersebut, fase cair akan naik melalui tabung ke lubang katup.
5. Jika tombol pembuka (aktuator) ditekan, katup terbuka, fase cair didorong         keluar selama aktuator ditekan.
6. Fase gas yang berkurang akan terisi kembali oleh fase cair yang menguap.
7. Fase cair yang keluar bersama zat aktif, karena titik didihnya terlampaui,           akan menguap di udara menyebabkan terjadinya bentuk semprotan atau           spray.

Sumber : Buku resep, oleh Drs.H.A.Syamsuri,Apt


Share this

Comments
0 Comments