Sabtu, 02 Januari 2016

Bentuk Sediaan Suspensi


Menurut FI ed IV 
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair.

Macam-macam suspensi :

1. Suspensi oral
 adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam fase cair dengan bahan pengaroma yang sesuai, yang ditujukan untuk penggunaan oral.
2. Suspensi topikal 
adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi dalam cairan pembawa cair yang di tunjukkan untuk penggunaan kulit.
3. Suspensi tetes telinga 
adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditunjukan untuk di teteskan pada telinga bagian luar.
4. Suspensi oflamik 
adalah sedian cair steril yang mengandung partikel sangat halus yang terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada mata.
5. Suspensi untuk injeksi terkontitusi 
adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi. Steril setelah penambahan bahan yang sesuai.

Syarat Suspensi FI ed IV

1. Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara intravena dan intrarektal
2. Suspensi yang dinyatakan untuk di gunakan dengan cara tertentu harus mengandung zat                       antimikroba.
3. Suspense harus di kocok sebelum digunakan
4. Suspensi harus disimpan dalam wadahtertutup rapat.

Komponen Emulsi

1.Bahan aktif.
Contoh: sulfur praicipitat, calamin, titanium dioksida

2. Bahan tambahan
+ Pewarna : metilen blue, metamil yellow
+ Pengawet : nipagin 2-5%, nipasol 0,05-0,025%

3. Suspending Agent

a. Akasia (PGA)
Bahan ini diperoleh dari eksudat tanaman akasia sp. Dapat larut dalam air, tidak larut dalam alcohol, dan bersifat asam, viskositas optimum mucilagonya adalah PH 5-9.
Mucilage gom arap dengan kadar 35 % memeiliki kekentalan kira-kira sama dengan gliserin. Gom ini mudah dirusak oleh bakteri sehingga dalam suspense harus ditambahkan pengawet. (ilmu resep syamsuni hal 139)

b. Tragakhan
Mengandung tragakhan 2% dan dibuat dengan jalan menggerus dahulu serbuk tragakan dengan air 20x banyaknya sampai diperoleh suatu masa yang homogen. Kemudian diencerkan dengan sisa dari tragakan lambat mengalami hidrasi. Sehinggan untuk mempercepat hidrasi biasanya dilakukan pemanasan mucilago tragakan juga lebih kental dari pada mucilago dari Gom arab. (ilmu resep syamsuni hal 140)

c. Mucilago amily
Dibuat dengan amilum tritici 2% .

d. Solution gum arabicum
Mengandung gum arabikum 10% dan dibuat dengan jalan membuat dahulu mucilage gom arab dari gom yang tersedia kemudian mengencerkannya. 

e. Mucilago saleb
Dibuat dengan serbuk saleb 1 % seharusnya dengan serbuk yang telah dihilangkan patinya dengan pengayakan, dimana diperoleh suatu mucilage.

f. Solution gummosa
Mengandung pulvis gummosus 2% dan dibuat dengan jalan menggerus dahulu pulvis gummosus dengan air 7x banyaknya sampai diperoleh suatu masa yang homogen dan mengencerkannya sedikit demi sedikit

Share this

Comments
0 Comments