Sabtu, 02 Januari 2016

Bentuk Sediaan Emulsi


Ilustrasi Produk Minyak Ikan Scott's Emulsion


Menurut FI ed IV
Emulsi adalah sistem dua fase dimana salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain dalam bentuk tetesan-tetesan kecil.
Keuntungan menurut encyclopedia 
1..)     Emulsi untuk pemakaian luar hampir tipe minyak dalam air. Rasa dan bau dari obat/fase minyak dapat segera tertutupi jika diformulasi dalam bentuk emulsi
2)        Fase luar berair efektif mengisolasi minyak dari rasa dan pengurangan dosis sehingga mudah ditelan dengan sejumlah minyak.
3)        Krim minyak dalam air mempunyai keuntungan yaitu dapat cepat dioleskan diatas kulit, dicampur dengan eksudat air dan dapat dihilangkan dari kulit dengan pencucian.
4)        Aksi obat diperpanjang dari beberapa emulsi karena obat -obatan tersebut berdifusi dari fase air terdispersi melalui medium fase kontinyu minyak untuk mencapai aliran/sirkulasi jaringan.
Kerugian menurut encycopedia
Meskipun sekarang telah ditetapkan dengan baik bahwa struktur dari emulsi dapat menutupi pengaruh bioavailabilitas obat, mekanismenya jauh lebih sulit dan banyak literatur yang berlawanan dalam pelepasan obat ke kulit

Tipe Emulsi :
1)      M/A (minyak/air)           
Suatu emulsi dimana minyak terdispersi sebagai tetesan-tetesan dalam fase air dan diistilahkan emulsi minyak dalam air.
2)      A/M (air/minyak)           
Jika air adalah fase terdispersi dan minyak adalah medium pendispersi, maka emulsi disebut emulsi air dalam minyak.
3)      Emulsi Ganda
Dikembangkan berdasarkan pencegahan pelepasan bahanaktif. Dalam tipe emulsi ini dihadirkan 3 fase yang disebut bentuk emulsi A/M/A atau M/A/M atau disebut “emulsi  dalam emulsi”.

Metode Pembuatan Emulsi
a. Metode Gom Basah

Metode ini cocok untuk emulsi yang dibuat dengan mucilago atau gom yang tidak larut sebagai emulgator. Metode ini penting digunakan meski lebih lembab dan tidak sebaik metode kontinental. Penting juga digunakan jika emulgator yang tersedia hanya dalam bentuk air atau harus dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan.
Caranya :
Gom dibuat dengan jumlah kecil lalu sejumlah kecil minyak di tambahkan dengan pengadukan teratur. Setelah emulsi sangat visko, ditambahkan lagi dengan pengadukan teratur sampai semua minyak tercampur. Setelah semua minyak ditambahkan, campuran dicukupkan volumenya dengan air.

Kesimpulan :
Gom didispersikan ke dalam air kemudian ditambahkan minyak dan dicampur hingga merata

b. Metode Gom Kering

Metode ini cocok untuk emulsi yang dibuat dari emulgator gom kering. 
Caranya :
Gom kering (dengan jumlah setara dari 1 – 4 dari jumlah minyak), dideskripsikan sekaligus dengan pengadukan teratur sampai semua minyak tercampur dengan volume air ½ X jumlah minyak. Ditambahkan sekaligus dengan pengadukan teratur. Perbandingan 4 bagian dari minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator. Kemudian pengadukan dilanjutkan dengan kecepatan tinggi menggunakan gerakan spiral sampai terbentuk emulsi utama yang kembali, suara khas akan terdengan saat emulsi utama yang stabil telah jadi.
Kesimpulan :
Gom didispersikan terlebih dahulu dalam minyak kemudian ditambahkan air dan dicampur hingga merata

c. Metode Botol

Metode ini digunakan khusus untuk emulsi yang mengandung minyak menguap dan minyak encer lainnya untuk mencegah zat tersebut terpercik.
Caranya :
Minyak dimasukkan dulu dalam botol besar lalu segera ditambahkan gom kering dan dikocok dengan cepat. Penting untuk menambahkan air dengan segera setelah gom terdispersi. Emulsi utama akan dibentuk melalui pengocokan.

d. Metode Beker

Metode ini digunakan jika emulsi yang dibuat terdiri dari dua jenis emulgator (ada yang larut air dan ada yang larut minyak.
Caranya :
Masing-masing emulgator dimasukkan dalam beker terpisah diatas water batch dan dipanaskan sampai suhunya 70o C. setelah itu kedua emulgator mencapai suhu yang sama maka fase internal dimasukkan dalam fase eksternal dengan pengadukan dan terus diaduk sampai minyaknya hampir dingin, kalau tidak, maka lapisan minyak akan naik kepermukaan campuran dan memadat membentuk cake, maka sedapat mungkin terdispersi secara seragam sampai sediaan jadi.


Share this

Comments
0 Comments